Ibu tiri/ratu jahat murka gara-gara cermin ajaibnya (atau penyakit schizopherenianya?) selalu mengatakan Snow White lebih cantik dari dirinya, dan ia pun berniat membunuh anak ini. Snow White lolos dari upaya pembunuhan pertama dan tinggal bersama tujuh kurcaci dalam hutan. Namun Sang Ratu sadar kalau Snow White masih hidup, dan ia pun menyamar menjadi nenek-nenek yang menawarkan sebutir apel beracun yang akhirnya dimakan Snow White.
Seorang pangeran yang kebetulan lewat kemudian melihat Snow White yang terlihat seperti mati, dan entah karena alasan apa (necromania mungkin?) kemudian menciumnya. Ajaibnya Snow White membuka mata, mereka saling jatuh cinta dan cerita ini berakhir dengan Live Happily Ever After.
Well, kalau ada yang selama ini beranggapan si Pangeran di dongeng ini mesum karena beraninya nyium perempuan yang lagi mati suri, silahkan minta maap sama dia, karena ciuman ini itu gak pernah ada di dongeng yang dicatat oleh GrimmBersaudara dari tanah Jerman.
Sebelum masuk ke perkara bibir ketemu bibir, kita bahas dulu Snow White dari awal cerita..
Nggak seperti versi dalam Disney yang muncul belakangan, pada versi ini Snow White diceritakan baru berumur tujuh tahun saat si ibu tiri mencoba membunuhnya . Barulah setelah Snow White makan si apel beracun, ia diceritakan ‘mati suri’ dalam waktu yang lama , tapi nggak disebutin berapa umurnya waktu dia disadarkan oleh si Pangeran.
Dan…cara Snow White sadar sama sekali nggak romantis dan ga ada hubungannya dengan aktivitas cium-mencium.
Jadi ceritanya, setelah pangeran ketemu Snow White yang terbaring di peti kacanya, ia terpesona dan meminta izin pada tujuh kurcaci agar boleh membawa tubuh sang putri pulang (hanya Tuhan dan sang Pangeran yang tahu apa maksudnya dia bawa pulang mayat ke istana. Lu kate souvenir?? ). Peti kaca ini dipanggul oleh para pengawalnya, dan di tengah jalan mereka tersandung batu. Saat inilah Snow White memuntahkan si apel beracun dari kerongkongannya.
Bonus: si Ratu Jahat diberi laporan oleh si ‘Mirror-Mirror-Hanging-On-the-Wall’ bahwa ada seorang putri yang lebih cantik darinya akan mengadakan pesta perkawinan. Ia datang kondangan tanpa tahu si penganten adalah Snow White. Ia kemudian mencoba membunuh Snow White, tapi niatnya ketahuan. Ia kemudiana dihukum dengan cara ‘menari’ dengan memakai sepatu besi yang telah dipanaskan hingga merah membara sampai mati.
http://theposkamling.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar