The Love of Siam (bahasa Thai: รักแห่งสยาม, RTGS: Rak Haeng Sayam, diucapkan [rák hɛ̀ŋ sà.yăːm]) adalah sebuah film drama romantis Thailand yang ditulis dan disutradarai oleh Chookiat Sakveerakul. Sebuah drama keluarga multi-layar, elemen inovatif dari cerita ini adalah kisah cinta gay antara dua anak laki-laki remaja.
Film ini dirilis di Thailand pada tanggal 22 November 2007. Fakta bahwa garis cerita gay tidak terlihat dari materi promosi film ini awalnya menimbulkan kontroversi, tetapi film ini diterima dengan pujian kritis dan terbukti sukses secara finansial. Film ini dinominasikan untuk musim penghargaan film Thailand 2007, dan memenangkan kategori Film Terbaik dalam setiap acara besar.
Mew memainkan piano peninggalan kakeknya bersama-sama dengan neneknya, yang lantas mulai memainkan sebuah lagu. Mew lantaran menanyai neneknya mengenai alasan mengapa beliau sangat menyukai lagu tersebut dan neneknya lantas menjawab bahwa lagu tersebut biasa dimainkan oleh kakeknya untuknya. Hal tersebut merupakan cara beliau untuk mengungkapkan rasa cintanya kepadanya sembari menjelaskan bahwa suatu hari kelak, Mew akan dapat memahami makna dari lagu tersebut.
Suatu hari keluarga Tong berangkat ke Chiangmai dan kembali tanpa saudari Tong, Tang, dikarenakan ia ingin menginap bersama teman-temannya selama beberapa hari. Tong membawakan Mew sebuah hadiah dan memutuskan untuk memberikannya kepada Mew potongan demi potongan melalui sebuah permainan Berburu Harta Karun. Satu per satu, Mew menemukan keseluruhan potongan yang ada kecuali sebuah potongan terakhir yang disembunyikan di sebuah pohon. Pohon tersebut telah ditebang sebelum mew dapat mengambil potongan yang ada di sana dan mengakibatkan hadiah yang dibelikan oleh Ting menjadi tidak lengkap. Tong merasa kecewa atas kemalangan tersebut, namun Mew tetap menghargai usaha Tong. Tang menelepon ibunya dan berkata bahwa ia berencana untuk memperpanjang liburannya di Chiangmai hingga tanggal 24 Desember. Tong memperhatikan kalender dan menyadari bahwa Tang tidak akan pernah dapat menghadiri pemutaran drama Natal yang akan diperankan olehnya.
Selepas drama Natal, Tong menerima telepon dari orangtuanya yang menyuruhnya untuk tinggal bersama Mew dan neneknya. Setelah melewati malam Natal di rumah Mew, Tong terbangun diiringi dengan tatapan dari kedua orangnyatanya beserta Mew dan neneknya. Tong diberitahu bahwa kedua orangtuanya akan berangkat ke Chiangmai selama beberapa hari untuk mencari Tang. Tong dihantui oleh perasaan depresi hingga kepulangan orangtuanya, dan mendapati bahwa Tang mungkin saja hilang. Tong merasa hancur hati dan menangis di hadapan Mew, yang berupaya untuk menghibur temannya.
Bulan pun berlalu dan keluarga Tong memutuskan untuk pundah. Pada hari perpindahan, Tong mendapati Mew tengah duduk di birai dermaga. Tong mengucapkan salam perpisahannya dan lantas berangkat dengan mobil. Tong lantas menatap kebelakan dan mendapati Mew berjalan mengikuti laju mobil sebelum akhirnya berhenti dan menangis karena kehilangan teman terbaiknya.
Enam tahun pun berlalu. Kedua bocah ini pun dipertemukan kembali pada saat menduduki tahun terakhir mereka di Sekolah Menengah Atas Siam Square. Mew yang berbakat dalam musik kini menjadi seorang pimpinan boy band yang bernama August. Tong telah memiliki seorang kekasih yang cantik, Donut. Pertemuan tersebut membangkitkan kembali kenangan lama yang telah dipendam oleh Mew semenjak masa kanak-kanak, rasa cintanya kepada Tong.
Sementara, band Mew, memiliki seorang manajer baru, June. Parasnya terlihat sama persis seperti saudari Tong yang telah lama hilang, Tang. Setelah berjumpa dengan June, Tong dan ibunya, Sunee, menyusun sebuah rencana untuk membayar June untuk berpura-pura menjadi Tang, dengan harapan hal tersebut akan menolong ayah Tong untuk keluar dari keterikatan depresi alkoholnya. "Tang" mengarang sebuah cerita berdasarkan sebuah film Thai berjudul 'Ruk Jung', dengan mengaku bahwa ia terkena amnesia, itulah sebabnya ia telah melupakan tatacara mengucapkan doa makan Katolik yang biasa dilakukan oleh keluarga mereka.
Mew juga menjadi objek dari cinta bertepuk-sebelah-tangan dari gadis tetangganya, Ying. Sayangnya, Mew memiliki perasaan yang kuat terhadap Tong, yang teah menjadi sumber inspirasinya untuk menulis sebuah lagu baru. Sang manajer, sama halnya dengan keseluruhan anggota band yang lain, merasa terkesan dengan gubahan Mew tersebut.
Kedua remaja tersebut berciuman di pekarangan rumah Tong di satu malam selepas pesta yang diadakan untuk merayakan kepulangan "Tang". Sebelumnya Tong juga pernah menghabiskan semalam bersama dengan mew, yang mana telah mengakibatkan ibunya menjadi khawatir.
Pada hari Natal, seiring Tong dan ibunya merangkai hiasan pohon Natal, mereka mengadakan pembicaraan hati ke hati mengenai pilihan yang harus diambil, dan Tong meminta kepada ibunya untuk mengijinkannya untuk menentukan pilihannya sendiri.
Tong lantas bergegas menuju ke Siam Square untuk menghadiri kencannya dengan Donut. Sementara band Mew tengah berpentas tak jauh dari sana, Tong lantas mencampakkan Donut dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak dapat bersama dengannya. Ia lantas bergegas untuk melihat pertunjukan Mew dan dituntun oleh Ying, yang mana telah menerima kenyataan bahwa Mew mencintai tong. Setelah pentas, Tong memberikan Mew sebuah hadiah, potongan hidung dari boneka kayu yang telah diberikan oleh Tong kepadanya semasa mereka kecil. Namun, Tong berkata kepada Mew bahwa ia tidak dapat menjadi kekasih Mew namun itu tidak berarti bahwa ia tidak mencintai Mew.
Film ini berakhir dengan Mew menaruh potongan hidung yang hilang dari boneka kayu tersebut, sembari berkata "terima kasih" dan menangis dalam keheningan.
http://id.wikipedia.org
Film ini dirilis di Thailand pada tanggal 22 November 2007. Fakta bahwa garis cerita gay tidak terlihat dari materi promosi film ini awalnya menimbulkan kontroversi, tetapi film ini diterima dengan pujian kritis dan terbukti sukses secara finansial. Film ini dinominasikan untuk musim penghargaan film Thailand 2007, dan memenangkan kategori Film Terbaik dalam setiap acara besar.
Sinopsis
Mew, seorang anak yang keras kepala, adalah tetangga dari Tong. Tong adalah seorang bocah energik yang tinggal beserta orangtua dan kakak perempuannya. Setelah secara tidak sengaja meludahkan sepotong permen karet ke atas rambut Mew, Tong berinisiatif untuk berteman dengan Mew namun sayang tidak berhasil. Di sekolah, Mew tengah dipojokkan oleh beberapa siswa lainnya dan tengah dilecehkan hingga Tong melangkah untuk membelanya. Tong pun terluka dan lantas meminta maaf kepada Mew atas insiden permen karet tersebut. Mew bersyukur atas pertolongan Tong dan menganggap bahwa kini mereka berdua impas. Keduanya lantas menjadi teman baik mulai dari saat itu.Mew memainkan piano peninggalan kakeknya bersama-sama dengan neneknya, yang lantas mulai memainkan sebuah lagu. Mew lantaran menanyai neneknya mengenai alasan mengapa beliau sangat menyukai lagu tersebut dan neneknya lantas menjawab bahwa lagu tersebut biasa dimainkan oleh kakeknya untuknya. Hal tersebut merupakan cara beliau untuk mengungkapkan rasa cintanya kepadanya sembari menjelaskan bahwa suatu hari kelak, Mew akan dapat memahami makna dari lagu tersebut.
Suatu hari keluarga Tong berangkat ke Chiangmai dan kembali tanpa saudari Tong, Tang, dikarenakan ia ingin menginap bersama teman-temannya selama beberapa hari. Tong membawakan Mew sebuah hadiah dan memutuskan untuk memberikannya kepada Mew potongan demi potongan melalui sebuah permainan Berburu Harta Karun. Satu per satu, Mew menemukan keseluruhan potongan yang ada kecuali sebuah potongan terakhir yang disembunyikan di sebuah pohon. Pohon tersebut telah ditebang sebelum mew dapat mengambil potongan yang ada di sana dan mengakibatkan hadiah yang dibelikan oleh Ting menjadi tidak lengkap. Tong merasa kecewa atas kemalangan tersebut, namun Mew tetap menghargai usaha Tong. Tang menelepon ibunya dan berkata bahwa ia berencana untuk memperpanjang liburannya di Chiangmai hingga tanggal 24 Desember. Tong memperhatikan kalender dan menyadari bahwa Tang tidak akan pernah dapat menghadiri pemutaran drama Natal yang akan diperankan olehnya.
Selepas drama Natal, Tong menerima telepon dari orangtuanya yang menyuruhnya untuk tinggal bersama Mew dan neneknya. Setelah melewati malam Natal di rumah Mew, Tong terbangun diiringi dengan tatapan dari kedua orangnyatanya beserta Mew dan neneknya. Tong diberitahu bahwa kedua orangtuanya akan berangkat ke Chiangmai selama beberapa hari untuk mencari Tang. Tong dihantui oleh perasaan depresi hingga kepulangan orangtuanya, dan mendapati bahwa Tang mungkin saja hilang. Tong merasa hancur hati dan menangis di hadapan Mew, yang berupaya untuk menghibur temannya.
Bulan pun berlalu dan keluarga Tong memutuskan untuk pundah. Pada hari perpindahan, Tong mendapati Mew tengah duduk di birai dermaga. Tong mengucapkan salam perpisahannya dan lantas berangkat dengan mobil. Tong lantas menatap kebelakan dan mendapati Mew berjalan mengikuti laju mobil sebelum akhirnya berhenti dan menangis karena kehilangan teman terbaiknya.
Enam tahun pun berlalu. Kedua bocah ini pun dipertemukan kembali pada saat menduduki tahun terakhir mereka di Sekolah Menengah Atas Siam Square. Mew yang berbakat dalam musik kini menjadi seorang pimpinan boy band yang bernama August. Tong telah memiliki seorang kekasih yang cantik, Donut. Pertemuan tersebut membangkitkan kembali kenangan lama yang telah dipendam oleh Mew semenjak masa kanak-kanak, rasa cintanya kepada Tong.
Sementara, band Mew, memiliki seorang manajer baru, June. Parasnya terlihat sama persis seperti saudari Tong yang telah lama hilang, Tang. Setelah berjumpa dengan June, Tong dan ibunya, Sunee, menyusun sebuah rencana untuk membayar June untuk berpura-pura menjadi Tang, dengan harapan hal tersebut akan menolong ayah Tong untuk keluar dari keterikatan depresi alkoholnya. "Tang" mengarang sebuah cerita berdasarkan sebuah film Thai berjudul 'Ruk Jung', dengan mengaku bahwa ia terkena amnesia, itulah sebabnya ia telah melupakan tatacara mengucapkan doa makan Katolik yang biasa dilakukan oleh keluarga mereka.
Mew juga menjadi objek dari cinta bertepuk-sebelah-tangan dari gadis tetangganya, Ying. Sayangnya, Mew memiliki perasaan yang kuat terhadap Tong, yang teah menjadi sumber inspirasinya untuk menulis sebuah lagu baru. Sang manajer, sama halnya dengan keseluruhan anggota band yang lain, merasa terkesan dengan gubahan Mew tersebut.
Kedua remaja tersebut berciuman di pekarangan rumah Tong di satu malam selepas pesta yang diadakan untuk merayakan kepulangan "Tang". Sebelumnya Tong juga pernah menghabiskan semalam bersama dengan mew, yang mana telah mengakibatkan ibunya menjadi khawatir.
Pada hari Natal, seiring Tong dan ibunya merangkai hiasan pohon Natal, mereka mengadakan pembicaraan hati ke hati mengenai pilihan yang harus diambil, dan Tong meminta kepada ibunya untuk mengijinkannya untuk menentukan pilihannya sendiri.
Tong lantas bergegas menuju ke Siam Square untuk menghadiri kencannya dengan Donut. Sementara band Mew tengah berpentas tak jauh dari sana, Tong lantas mencampakkan Donut dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak dapat bersama dengannya. Ia lantas bergegas untuk melihat pertunjukan Mew dan dituntun oleh Ying, yang mana telah menerima kenyataan bahwa Mew mencintai tong. Setelah pentas, Tong memberikan Mew sebuah hadiah, potongan hidung dari boneka kayu yang telah diberikan oleh Tong kepadanya semasa mereka kecil. Namun, Tong berkata kepada Mew bahwa ia tidak dapat menjadi kekasih Mew namun itu tidak berarti bahwa ia tidak mencintai Mew.
Film ini berakhir dengan Mew menaruh potongan hidung yang hilang dari boneka kayu tersebut, sembari berkata "terima kasih" dan menangis dalam keheningan.
http://id.wikipedia.org